PEMBUATAN pepes ikan mas, aneka cemilan dari ketela,
singkong, dan terigu, serta pembuatan tahu, keset dan berbagai asesoris, telah
menjadi kegiatan keseharian beberapa warga Desa Lampegan, Kecamatan Ibun,
Majalaya, Kabupaten Bandung.
Melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) An-Nur yang
berada di kecamatan tersebut, sebagian ibu-ibu membuat dan memasarkannya di
wilayah sekitar Majalaya, baik secara door
to door, maupun lewat pedagang di pasar atau warung. “Lumayan lah, bias
sedikit menambah penghasilan keluarga, “kata Ibu Cicih (70), salah seorang
peserta aktif di PKBM An-Nur saat ditemui pada hari Minggu kemarin.
Menurut Ibu Cicih, pengetahuan membuat aneka penganan, dan
produk tersebut diperoleh di PKBM yang dipimpin Hajjah Tjitjih Rukaesih tersebut.
“Awalnya kita dididik belajar membaca dan menulis, lantas dengan dipandu lewat
membaca buku, dilanjutkan dengan belajar membuat pepes Ikan, ranginang, kripik,
dan sebagainya,”katanya.
Ia mengaku banyak manfaatnya setelah mampu membaca dan
menulis. “Jadi caang we lah, tiasa
ngitung modal sakieu, dijual sakieu, untung sakitu (Jadi terbuka lah
pikiran, bias berhitung, modal segini, dijual segini, untungnya segitu, “kata
Ibu Cicih.
Hal yang sama juga dikatakan Pa Nana dan Pa Taryo. Keduanya
merasa sumringah, sebab setelah mampu membaca dan menulis, kini bisa belajar
membuat tahu lewat belajar dari buku.
“Ya, lumayanlah, bisa nambah buat yang di rumah, “kata Nana (65).
Lain lagi dengan Ibu Manah (45). Setelah belajar Keaksaraan
fungsional tahun 2003 lalu, dilanjutkan dengan mengikuti Paket B dan C, Ibu
Manah kini leluasa mempelajari
pengetahuan tentang kesehatan, sehingga bisa membantu tetangganya yang
mengalami masalah kesehatan. Setidaknya Ibu Manah bisa leluasa membawa
tetangganya ke rumah sakit. “Ibu Manah memang gesit membantu warga yang
kesulitan, berani, cekatan, siap menolong. Karenanya, kami akan mengusulkan
agar Ibu Manah maju dalam pemilihan
kepala desa tahun depan, “kata seorang tetangganya.
Hajjah Tjitjih Rukaesih mengatakan, saat ini Ada sekitar 200 peserta
Keaksaraan Fungsional yang dibina PKBMnya. Selain itu, saat ini juga ada 82
peserta Paket B (Setingkat SMP) dan 74 peserta Paket C (Setingkat SMA).
Menurut Hajjah Tjijih, PKBMnya yang dibantu pembangunan
gedungnya oleh PT Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang ini memang
bertujuan memberdayakan masyarakat sekitar, selain pembelajaran baca tulis.
“Awalnya, saya terenyuh, kok di jaman sekarang ini masih ada warga yang buta
huruf dan tidak produktif. Karena itu, saya berikan pembelajaran baca tulis,
dan belajar melakukan kegiatan produktif, “kata pensiunan Kementerian
Pendidikan dan kebudayaan ini.
Sebelumnya, Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ella Yulaelawati mengatakan, keberhasilan PKBM di masa mendatang
terletak pada kemampuan PKBM dalam memberikan dampak kolektif pada kumpulan
individu, keluarga, ketetanggaan, dan masyarakat sekitar PKBM. "Dampak ini
dapat berupa penyadaran dan komitmen pengentasan ketunaaksaraan dan pengentasan
kemiskinan, "kata Ella.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar